Home » » Fw: PKS PIYUNGAN

Fw: PKS PIYUNGAN

Written By dpcpksarjasari on Senin, 08 April 2013 | 02.46

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: PKS PIYUNGAN <sholihun71@gmail.com>
Sender: noreply+feedproxy@google.com
Date: Sun, 07 Apr 2013 22:57:22 +0000
To: <dpcpksarjasari@gmail.com>
Subject: PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Gubernur Sumbar Ingatkan "Urang Minang" di Perantauan Tak Jadi Preman

Posted: 07 Apr 2013 03:10 AM PDT

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno berharap masyarakat Sumbar yang berdomisili di perantauan tetap menjaga dan memelihara komitmennya terhadap daerah rantau dan kampung halamannya.

Harapan tersebut disampaikan Irwan sebagai respon atas pernyataan Gubernur Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) Sri Sultan HB X yang menyatakan DIY terbuka bagi semua etnis asal berkomitmen menjaga ketertiban dan kenyamanan DIY, menyusul aksi premanisme di Kota Yogjakarta akhir-akhir ini.

"Dalam sejarah dan kekinian, belum pernah terjadi etnis Minang di rantau sebagai pemicu konflik sosial atau melakukan aksi premanisme. Komitmen ini hendaknya tetap dijaga dan dipelihara," kata Irwan Prayitno, saat dihubungi JPNN, Sabtu (6/4).

Apalagi, menurutnya, Kota Yogjakarta yang dari dulu hingga kini masih menjadi salah satu daerah tujuan terfavorit etnis Minang untuk merantau.

"Fakta bahwa masyarakat Minang akrab dengan Yogjakarta terlihat dari banyaknya ikatan keluarga Minang, sanggar dan para pelajar asal Sumbar ke Yogjakarta," tegas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Sedangkan dari sektor ekonomi lanjutnya, terlihat dari banyaknya pedagang asal Minang yang ikut meramaikan pasar-pasar dis etiap sudut Kota Yogjakarta.

"Artinya kontribusi masyarakat Yogjakarta asal Minang relatif lengkap, mulai dari sosial budaya, pendidikan dan ekonomi," kata mantan Ketua Komisi Energi dan Sumberdaya Mineral DPR RI itu.

Ditegaskan Irwan, bagusnya interaksi warga Yogjakarta asal Minang dengan masyarakat setempat menunjukkan bahwa filosofi masyarakat Minang "dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung" masih diimplementasikan secara konkrit.

Karena itu dia kembali mengingatkan agar masyarakat Minang dimana pun berada agar menjaga nilai-nilai filosofi dan mengimplementasikannya secara sungguh-sungguh sebagai kontribusi nyata etnis Minang di panggung bergaulan nusantara dan dunia. (fas/jpnn)

*riaupos.co 7/4


:: PKS PIYUNGAN | BLOG PARTAI KEADILAN SEJAHTERA :: 
Klik Download App BB | Klik Download App Android

Temu Kader PKS NTB Bersama Anis Matta

Posted: 07 Apr 2013 02:28 AM PDT


Mataram - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta terus melakukan kunjungan konsolidasi ke berbagai wilayah di Indonesia. Saat memberikan orasi di depan ribuan kader PKS di Nusa Tenggara Barat (NTB), Anis mengingatkan agar selalu berpolitik dengan landasan cinta.

"Politik menjadi lebih manfaat, lebih adil dan lebih indah dengan cinta. Kata Jalaluddin Rumi, jika ada cinta dalam hatimu, pasti ada cinta pada yang lain," ujar Anis.

Hal itu disampaikan Anis Matta dalam Ceramah Kebangsaan dihadapan 3.000 kader dan masyarakat di Hotel Lombok Raya, NTB, Minggu (7/4/2013).

Kehadiran Anis Matta beserta jajaran DPP PKS dalam rangka konsolidasi untuk pemenangan Pilgub NTB 2013. Hadir dalam acara ini wakil tokoh masyarakat Sasak Muslim, para Tuan Guru, tokoh masyarakat, pengurus DPRa, DPC, DPD dan DPW se NTB dan seluruh kader serta simpatisan.

Menurut mantan Wakil Ketua DPR ini, beda politik dengan cinta adalah terletak pada tujuan berbagi dan berkontribusi. Tapi politik tanpa cinta sebaliknya ingin mengambil hak lain dan memproteksi kepentingan sendiri. Republik ini cukup untuk semua manusia yang lahir di sini. Jika tidak cukup selalu karena ada faktor kezaliman.

"Jadikan politik jalan etika dan jalan amal untuk menunjukkan keindahan Islam melalui politik. Dengan kerja, dengan cinta dan dengan harmoni," cetus Anis.

"Politik dengan cinta itu menumbuhkan, mengindahkan dan memekarkan. Kata Iqbal (penyair muslim), jika kau tiupkan nafas cintamu, maka kuncupmu mekar jadi bunga," pungkas Anis. [why]


*http://pks-lotim.blogspot.com/2013/04/kepada-ribuan-kader-ntb-anis-matta.html


:: PKS PIYUNGAN | BLOG PARTAI KEADILAN SEJAHTERA :: 
Klik Download App BB | Klik Download App Android

Survei: Duel Sengit PKS Versus PDIP di Pilkada Jateng

Posted: 07 Apr 2013 02:48 AM PDT


VIVAnews - Menjelang Pilkada Jawa Tengah (Jateng), Media Survei Nasional (Median) mengadakan survei terkait popularitas para kandidat dan partai-partai pendukungnya.

Survei melibatkan 1.200 responden, menggunakan metode multistage random sampling secara propoorsional kepada para warga yang mempunyai hak pilih pada seluruh  kabupaten hingga kecamatan di wilayah Jateng. Margin of error diperkirakan sekitar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Beberapa temuan penting antara lain di antara para kandidat Gubernur yang ada, tingkat popularitas Bibit Waluyo masih terartas, sebesar 80,8 persen, disusul Hadi Prabowo dengan raihan (65 persen) dan Ganjar Pranowo (63 persen).

Menurut Direkur Eksekutif Median, Rico Marbun, dalam keterangannya kepada VIVAnews Minggu 7 April 2013, popularitas Bibit Waluyo tidak terlepas dari kedudukannya selaku incumbent.

Namun menurut Rico, popularitas Bibit tidak berbanding lurus dengan hasil evaluasi terhadap incumbent. "Dari evaluasi terhadap kinerja incumbent, ditemukan bahwa hanya 40 persen saja publik Jateng yang puas, sedangkan 37 persen tidak puas, dan sisanya tidak tahu," kata Rico.

Selain itu, survei juga menemukan bahwa 51,35 persen responden menginginkan Bibit diganti dan 37 persen menginginkan Bibit tetap memimpin, sedangkan sisanya tidak tahu.

Rico menjelaskan, survei yang dilakukan selama 23 Maret - 3 April ini juga merekam beberapa faktor yang menjadi pertimbangan publik dalam memilih para kandidat. Hasilnya, kandidat yang merakyat masih menjadi faktor pertimbangan utama (27,4 persen). Pertimbangan terbesar kedua adalah faktor hasil kerja yang terbukti nyata (18,6 persen). Selebihnya adalah faktor cerdas (8,1 persen) dan jujur/bersih (7,1 persen).

"Selain itu, survei juga coba merekam sejauh mana faktor Jokowi effect berpengaruh terhadap pilihan publik, namun pertimbangan karena faktor dukungan Jokowi hanya 1,1 persen. Selain itu, faktor dukungan Megawati juga sangat kecil sekali, yaitu hanya 0,4 persen," kata Rico.

Faktor dukungan Wakil Gubernur Jateng, Rustriningsih, menurut Rico, justru yang dapat menentukan peningkatan elektabilitas para kandidat dalam pilkada ini. "Sebagian besar masyarakat Jateng, lebih dari 70 persen, menilai Rustriningsih diperlakukan tidak adil oleh PDIP. Endorsement dari Rustringsih terhadap salah satu kandidat akan menambah dukungan suara tinggi untuknya," ucap dia.

Dari sisi partai politik, lanjut Rico, survei menemukan urutan partai politik yang akan dipilih oleh masyarakat Jateng jika pemilu diadakan saat ini. Dalam survei ditanyakan, partai apa yang dipilih bila pemilu legislatif diadakan saat ini? PDIP masih di urutan pertama dengan perolehan 15,1 persen, Golkar menduduki peringkat kedua denga 11,2 persen, disusul PKS (10,4 pesen), Gerindra (8,2 persen), PKB (8,1 persen), dan PPP (7,7 persen).

Menurut Rico, ada kecenderungan partai-partai pendukung Hadi Prabowo seperti PKS, Gerindra, PKB, PPP, dan Hanura mengalami kenaikan elektabilitas dibanding hasil perolehan suara di pemilu 2009 lalu. Sedangkan partai-partai pendukung Bibit yaitu Partai Demokrat terjun bebas dari 15,5 persen, menjadi 5 persen, dan Golkar turun dari 12,8 persen menjadi 11,2 persen.

"Jadi, Bibit sementara ini hanya bisa mengandalkan popularitas pribadinya, mengingat mesin Partai Demokrat sedang tidak efekif berjalan dan Golkar mengalami penurunan," kata Rico.

Sedangkan Hadi Prabowo harus ditopang oleh mesin partai pendukungnya yang kecenderungan meningkat. Begitu juga Ganjar Pranowo yang popularitasnya masih kecil, dipastikan akan berutmpu pada mesin PDIP yang memiliki basis kuat di Jateng.

Menurut Rico, dilihat dari tren peningkatan suara partai-partai tersebut, PKS bekerja lebih efektif dalam meningkatkan elektabilitasnya hingga menduduki peringkat ke-3 di Jateng.

"Bisa dikatakan bahwa dalam Pilkada Jateng ini, diperkirakan akan terjadi pertempuran antara dua mesin partai, yaitu PKS yang saat ini tren-nya meningkat, berhadapan dengan PDIP yang basisnya telah lama kuat di Jateng," kata Rico.

*http://politik.news.viva.co.id/news/read/403187-survei--duel-sengit-pks-versus-pdip-di-pilkada-jateng



:: PKS PIYUNGAN | BLOG PARTAI KEADILAN SEJAHTERA :: 
Klik Download App BB | Klik Download App Android

Anis Matta bersama Cagub SJP sapa warga NTB di "Car Free Day"

Posted: 06 Apr 2013 08:34 PM PDT


Mataram (7/4) - Presiden PKS Muhammad Anis Matta melakukan sosialisasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Suryadi Jaya Purnama (SJP) dan Johan kepada masyarakat. Sosialisasi itu dilakukan sambil berjalan sehat memanfaatkan momen Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD) di Kota Mataram, NTB pada Minggu (7/4/2013) pagi.

Bersama ratusan pendukung SJP-Johan dari PKS dan berbagai elemen masyarakat, Anis Matta menyapa warga didampingi pasangan kandidat. Kepada sebagian warga Kota Mataram yang disapa, Anis menyampaikan permintaan restu warga NTB untuk pasangan cagub-cawagub yang disebutnya sebagai calon yang paling menjanjikan bagi NTB.

"Ini pasangan muda yang tumbuh tanpa kerak-kerak konflik kepentingan. SJP dan Johan adalah putra-putra NTB yang lahir dengan kesadaran penuh untuk memajukan NTB," ujar mantan wakil ketua DPR ini.

NTB akan menggelar Pilkada pada tanggal 13 Mei 2013 dan diikuti oleh 3 pasangan calon. SJP-Johan merupakan pasangan yang diusung PKS dengan mengusung  visi NTB  'Milik Bersama'.

PKS menargetkan pasangan ini untuk menang di Pemilukada dengan satu putaran. Anis Matta menyatakan bahwa pasangan SJP-Johan banyak dilirik kalangan muda perkotaan dan tokoh-tokoh masyarakat di area rural.

"Salah kalau ada yang memandang sebelah mata kepada pasangan ini. Itu sudah terbukti di Pilkada Jawa Barat tahun 2008," ujar Anis mengingatkan pada posisi Ahmad Heryawan-Dede Yusuf saat Pilkada Jabar tahun 2008.

Rombongan Presiden PKS bersama SJP-Johan berisitiahat di pinggiran jalan sambil menikmati sarapan Topat, makanan khas Lombok. Masyarakat Kota Mataram tampak antusias menyambut pasangan SJP-Johan. [why]


*sumber: http://pks-lotim.blogspot.com/2013/04/pks-manfaatkan-car-free-day-untuk.html


:: PKS PIYUNGAN | BLOG PARTAI KEADILAN SEJAHTERA :: 
Klik Download App BB | Klik Download App Android

Life Skill "Berbicara" | by @dedhi_suharto

Posted: 06 Apr 2013 07:33 PM PDT





@dedhi_suharto
Penulis buku Keluarga Qur'ani (Gramedia, 2011)



1. Bismillahirrahmanirrahim, #LifeSkill berikutnya setelah Mendengar adalah Berbicara. Ketrampilan ini juga penting.

2. Berbicara menunjukkan jati diri kita. Semakin baik kemampuan berbicara, semakin baik apresiasi orang lain terhadap kita. #LifeSkill

3. Berbicara sembarangan bisa membuat orang lain menyingkir bahkan menimbulkan permusuhan. #LifeSkill

4. Untuk berbicara yang baik, yang paling utama adalah berbicaralah dari hati. Jadi penuh empati. #LifeSkill

5. Orang suka mendengarkan suara hati. Sedangkan pembicaraan yang di bibir saja akan terasa kering makna. #LifeSkill

6. Karena itu, kaitkan pembicaraan dengan pengalaman diri. Biasanya akan cukup mengena. Sebab bukan sekedar teori doang. #LifeSkill

7. Yang kedua, perlu diperhatikan nada suara, semampunya. Semakin baik nada suara bisa kita hasilkan, semakin membantu. #LifeSkill

8. Nada suara yg berkesan rendah hati saat berbicara lebih enak di dengar dibandingkan nada suara tinggi yg berkesan arogan. #LifeSkill

9. Apalagi bila suaramu empuk, tentu akan sangat membantu. Pergunakanlah kekuatan nada suaramu sebaik2nya. #LifeSkill

10. Ketiga, perhatikan diksi atau pilihan kata dalam berbicara. Semakin tepat pilihan katamu akan semakin baik. #LifeSkill

11. Kita bisa memilih kata yang formal dan kata yg tidak formal. Tidak ada rumusnya tetapi ditentukan situasi dan kondisinya. #LifeSkill

12. U memperbanyak diksi maka sudah semestinya kita byk membaca. Sebab kalau harus ngapalin kamus (KBBI) kayaknya tidak mudah. #LifeSkill

13. Jadi, jgn segan2 menggunakan bahasa daerah/Inggris sekalipun jika itu mmbuat pembicaraan Anda menarik. Lakukan secukupnya. #LifeSkill

14. Namun mengobral bahasa daerah/Inggris tanpa mmpertimbangkan situasi, mmbuat pmbicaraan anda berkesan dibuat2, tdk menarik. #LifeSkill #3

15. Keempat, sikap tubuh Anda akan mengirimkan sinyal apakah Anda menghargai orang atau sibuk dengan diri sendiri. #LifeSkill #3

16. Gunakanlah sikap tubuh yang elegan, yg tampak menghargai orang lain & bersahabat. Itu mmbuat pembicaraan Anda mnyenangkan. #LifeSkill

17. Saat saya praktikkan di depan peserta workshop, yg dihadiri jg oleh Kepala Kanwil/Pejabat Eselon II, dampaknya luar biasa. #LifeSkill

18. Ada peserta workshop yang mengatakan,"Rasanya ingin lama bersama Pak Dedhi." Alhamdulillah. Setidaknya mereka terkesan. #LifeSkill

19. Bahkan setidak2nya ada usulan agar acara workshop diperpanjang. Meskipun tentu sj tak semudah itu Panitia bisa mngabulkan. #LifeSkill

20. Jadi, gunakan ketrampilan berbicara sebaik2nya bila Anda berbicara. Semoga kita semua menjadi pembicara yg menarik. End. #LifeSkill

Saya cukupkan #LifeSkill #3 Berbicara. Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik.


*http://chirpstory.com/li/66543


:: PKS PIYUNGAN | BLOG PARTAI KEADILAN SEJAHTERA :: 
Klik Download App BB | Klik Download App Android

Benarkah LHI akan Dibebaskan KPK?

Posted: 06 Apr 2013 06:48 PM PDT



"Masuk Akalnya Kecurigaan Terhadap KPK Menangkap LHI Karena Pesanan" 



Prolog:
@hidahidaan: @fadjroeL bang kira2 salah LHI tuh apa ya

@fadjroeL: Tanya sapi dong

@budimantops: Ngomong yg sopan Bung!

@fadjroeL: Sama LHI?

@dhymalk_dhykTa: Emang Pak LHI sdh ada bukti @fadjroeL ? Bukannya @KPK_RI sdh smakin puyeng goreng tuh kasus suap? 

Kultwit by @dangtuangku :
  1. Jika tidak ada rekaman sadapan LHI kepada AF utk ambil suap, saya yakin LHI bebas.

  2. Dasar keyakinan itu telah saya tuitskan seterang2nya. Semua delik yg dijeratkan KPK mentah.

  3. Pertanyaannya, apakah KPK punya sadapan percakapan LHI kepada AF utk ambil suap?

  4. Jika ada mengapa KPK tak tunggu uang mengalir dulu dari AF ke LHI baru lakukan penangkapan.

  5. Seperti semua kasus tangkap tangan KPK terhadap penyelenggara negara.

  6. Satu contoh kasus saya ambil untuk perbandingan. Kasus tangkap tangan Tommy Hindratmo, pegawai pajak.

  7. Baca lah isi putusan hakim terhadap perkara Tommy Hindratmo dan James Gunarjo. James adl kurir sperti AF.

  8. KPK sudah tahu saat Antonius Zonbeng, komisaris Bhakti Investama minta uang ke direktur keuangan Bhakti.

  9. KPK tunggu uang mengalir dari Direktur Keuangan Bhakti ke Antonius. Nggak langsung ciduk.

  10. Uang dari Antonius kemudian berpindah ke James Gunardjo. KPK juga tahu lewat sadapan. KPK juga menunggu.

  11. Anda tahu berapa lama uang suap itu di tangan James? Tiga hari. Tak percaya, baca lah putusan James.

  12. KPK tidak tangkap James. Sebab KPK menunggu uang mengalir ke Tommy dulu.

  13. Mengapa KPK tak tangkap langsung James seperti menangkap AF dlm kasus LHI (ingat peran James mirip AF).

  14. Jawabannya ada di putusan James dan Tommy. "KPK sudah tahu" uang bakal mengalir dari James tadi ke Tommy.

  15. Mengapa KPK tahu? Karena ada sadapan dlm kasus Tommy Hindratmo.

  16. KPK pun akhirnya menangkap Tommy setelah tiga hari duit rasuah itu ada di James.

  17. Balik kita ke kasus LHI. Apakah KPK punya sadapan sebagai penuntun bahwa uang yg diterima AF untuk LHI?

  18. Jika ada, tentunya KPK tunggu uang mengalir juga ke LHI dulu. Baru kemudian tangkap tangan.

  19. Tapi faktanya KPK tangkap AF kurang dari 24 jam setelah terima uang dari Indoguna. Ada apa?

  20. Perbedaan 'penampilan' KPK dlm kasus LHI ini yg nggak bisa dijawab KPK sampai sekarang.

  21. Jadi masuk akal bila muncul kecurigaan KPK tangkap LHI karena pesanan. Sialnya, data pesanan salah pula.

  22. Atau KPK dijebak untuk menangani kasus buntu ini. Saat kasus LHI bebas, KPK dipermalukan.

  23. Yang lebih seram, KPK terpaksa vis a vis berhadapan dg massa PKS yg tak terima LHI dikriminalisasi.

  24. Tapi saya percaya massa PKS tak akan anarkis. Mereka lebih terdidik dan santun. Nggak kayak massa PDIP.

  25. Coba anda bayangkan LHI ini Megawati, gimana situasi jadinya. Seram. Pemilu 2014 bisa gagal karena chaos.

  26. Nah skenario chaos jelang pemilu 2014 inilah yg semestinya diperhatikan aktivis seperti bung fajrul ini.

  27. Instrumen penanggulangan situasi chaos itu sebenarnya sudah ada. Inpres No.2/2013. Baca lah...

  28. Atau memang skenario ini sudah dirancang jauh2 hari, wallahu'alam. Kita lihat nanti.

*http://chirpstory.com/li/66545


:: PKS PIYUNGAN | BLOG PARTAI KEADILAN SEJAHTERA :: 
Klik Download App BB | Klik Download App Android

"Teladan di Medan Khilafah"

Posted: 06 Apr 2013 05:47 PM PDT


"Teladan di Medan Khilafah"


By: Nandang Burhanudin

***

Hampir 14 abad lamanya, umat Islam mulai dari Jazirah Arabia, Persia, Maroko, Turki, Balkan, Andalusia, Mesir, Syam, Asia Tengah secara bergantian menguasai dunia. Masa kejayaan terus berlanjut. Generasi dari ke generasi, meraih prestasi tersendiri.

Mereka gigih memperjuangkan 'izzul Islam wal Muslimin. Tidak larut dalam penantian. Tidak pula sibuk meminta pertolongan, atau turunnya mukjizat dalam diam. Berkorban hingga tetes darah penghabisan, demi meraih satu keajaiban berganti keajaiban lainnya. Salah satu keajaiban itu bernama perang Malazghirat.

Catatan sejarah tak akan melupakan peran serta Alip Arselan, Kalj Arselan, Sultan Murad, Muhammad Al-Fatih, dan Yawuz Salim, dan pahlawan lainnya dalam peperangan tersebut.

Alip Arselan mengenakan jubah putih. Setelah memeriksa pasukan. Ia berdiri dan dengan berapi-api mengobarkan semangat tempur pasukan muslim. Dalam pidatonya ia berkata, "Ya Allah jadikan jubah putih yang hamba kenakan saat ini, sebagai kain kafan."

Kata-kata yang menggelegar dan meluluhlantahkan rasa takut, ia iringi dengan menerobos pasukan musuh yang jumlahnya berlipat-lipat kali melebihi jumlah pasukan yang ia pimpin. Ia pun meraih kemenangan. Namun ia bersedih, karena Allah belum menakdirkan menjadikannya syahid di medan tempur.

Lain halnya dengan Sultan Murad I. Sebelum bertempur ia pun berdoa, "Ya Rabb. Menangkanlah kaum muslimin. Karuniakan syahid untukku."

Allah mengabulkan doa sang mujahid. Pasukannya menang. Ia sendiri syahid, setelah sebuah pedang besar menusuk dadanya. Ia pun tersunggur. Ia mengucapkan syahadatain. Lantas berpesan kepada prajuritnya, "Janganlah kalian turun dari punggung kuda!"

***

Sahabat, di kala jihad terpinggirkan dari "kamus" perjuangan kita. Maka saat itu kita telah membiarkan musuh mengepung kita dari berbagai penjuru. Matinya semangat jihad, baik jihad bermakna kesungguhan menjalani kehidupan tanpa sibuk mencaci-maki keadaan, atau jihad bermakna qitaal (berperang di medan tempur), adalah penyebab utama dari keadaan berikut:

1. Melemahnya kualitas fisik

Fisik kaum muda muslim, sangat jauh dibandingkan dengan kekuatan fisik generasi muslim tempo dulu. Contoh para sahabat-tabi'in mungkin laksana dongeng bagi kita saat ini. Contoh zaman sekarang saja, kekuatan fisik generasi muda muslim di Indonesia -terutama- masih jauh dari harapan. Terbukti, fisik kita tidak kuat dibawa lari walau hanya 1 km.

2. Melemahnya fokus

Minimnya melatih fisik, melahirkan kelemahan kedua yaitu kelemahan fokus dalam berpikir dan bertindak. Hal ini nampak, saat kebanyakan generasi muda muslim di Indonesia, mudah terkecoh-terperosok rayuan atau terhipnotis paham-paham nyeleneh, baik ekstrim kiri maupun ekstrim kanan. Paham sentimentil yang cenderung megalomania, mengawang-awang, dan tidak menyentuk keadaan riil. Atau tertipu dengan keuntungan materi sesaat, yang malah dianggap ghanimah. Akhirnya, harapan-harapan besar semakin menjauh dari fokus gerak-derap-dan langkah hidup kita. Tragisnya kita menjadi orang-orang yang "super sibuk" melakukan kesia-siaan, baik di dunia nyata terlebih di dunia maya.

3. Melemahkan semangat

Semangat adalah modal utama semua pergerakan. Semangat menggembalakan domba-domba tersesat membuat misionaris di tanah air dan di dunia Arab, tak pernah mengenal kata lelah. Demikian juga dengan semangat Israel Raya, Zionis di pelbagai dunia tak kenal henti mendesain kondisi dunia agar tetap berpihak kepada mereka. Namun perhatikan semangat kita, kaum muda muslim. Karena spirit jihad sudah melemah, maka semangat yang tersisa hanya terbatas di tataran koar-koar belaka. Anehnya, beberapa kalangan sangat bangga dengan pekerjaan berkoar-koar.

4. Melemahkan asas menghormati pejuang

Ini yang paling parah. Dalam ketidakberdayaan melakukan apapun, kita masih sempat menganggap sepele, mencaci-maki, menebar fitnah, bahkan mengadu domba para pejuang yang mungkin berbeda pemahaman dan beda konsep dalam berjuang.

HAMAS misalnya. Andaikan tidak ada brigade-brigade tempur yang dikoordinaotri oleh Harakah Muqawamah Al-Islamiyah (HAMAS), maka sebenarnya tak ada satu jengkal pun tanah Palestina yang tersisa. Namun di belahan bumi lainnya, peran jihad HAMAS dikotori dengan fitnah-fitnah keji oleh kita yang tak memiliki kemahiran-keterampilan dan kemampuan minimal melawan Israel.

Moursi misalnya. Di saat Moursi berjibaku untuk menghadapkan tawajjuh Mesir kembali ke pangkuan Islam, Moursi dihadapkan pada celaan-fitnah-ancaman pembunuhan-makar-caci maki-bahkan pembusukan karakter. Jika itu dilakukan oleh kaum LIberal-Zionis-Sekuler, maka lumrah dan wajar. Namun muslim yang ambigu pun masih tetap setia menjadi peniup perpecahan di kalangan umat Islam sendiri.

Erdogan misalnya, ia dituduh sebagai biang munafik. Padahal 2 minggu lalu, 21 Maret, Erdogan telah mendeklarasikan keberpihakannya kepada Islam. Ia tak segan-segan lagi mengakui bahwa dirinya kaum Islamis. Tentu setelah ia bisa mengukur kadar kekuatan yang dimiliki umat Islam, berhadapan dengan militer-kaum sekuler-liberal, dan juga kondisi ekonomi Turki yang semakin hari makin maju, mengalahkan negara-negara Eropa lainnya.

Spiriti khilafah/ustaadziyatul 'aalam/imamah kubro dimulai dari persiapan utuh. Sesuai firman Allah:

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ

"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)." (Al-Anfal: 60)

Jadi jangan sampai kita sibuk mencari-cari dalil tentang suatu masalah yang nash-nya tidak spesifik mewajibkan, namun melupakan perintah nash yang sudah jelas mewajibkan: yaitu kesiapan-kesigapan menghadapi musuh.

Wallahu A'lam 


- follow ustadz Nandang di twitter @AlBurhanCenter -


:: PKS PIYUNGAN | BLOG PARTAI KEADILAN SEJAHTERA :: 
Klik Download App BB | Klik Download App Android

Pemikiran Anis Matta seperti Udara

Posted: 06 Apr 2013 05:12 PM PDT


"Anis Matta di Mataku"


by Wahid Nugroho

Colin Imber dalam bukunya yang berjudul The Ottoman Empire mengatakan bahwa, di masa lalu, informasi tertulis mengenai kerajaan Ottoman tidak banyak didapati, bahkan di kalangan sejarawan Muslim dan para pencatat sejarah di kalangan Ottoman sendiri. Caroline Finkel dalam Osman's Dream pun mengamininya. Terbatasnya sumber-sumber bacaan berbahasa latin yang membahas dunia Ottoman secara mendetail menjadi salah satu faktor mengapa kajian tentang kekhalifahan islam terbesar sepanjang sejarah ini cukup sulit untuk didapati di masa lalu.

Jikapun ada, sumber-sumber itu kebanyakan berupa cerita dari mulut-mulut yang kebenarannya sulit untuk dibuktikan. Namun, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta semakin terbukanya dunia saat ini, bahan-bahan yang awalnya sangat sulit didapat itu perlahan mulai membuka dirinya satu demi satu. Apalagi sejak kejatuhan kekhalifahan Ottoman pada tahun 1920an yang lalu.

Tulisan ini tidak akan membahas tentang kedua buku di atas, berhubung saya belum selesai membaca keduanya – entah kapan selesainya –, tulisan ini juga tidak ingin membahas tentang Ottoman dengan segala kerumitan dan kebesaran sejarahnya, tapi tulisan ini akan membicarakan hal yang lain. Preambule di atas anggap saja sedikit usaha saya untuk membuat Anda, pembaca, sedikit terkesan dengan saya.

Beberapa hari yang lalu, saya menelepon bulek saya di Jakarta dengan sebuah misi: menanyakan keberadaan koleksi Majalah Ummi jadulnya beliau yang lumayan lengkap. Buat apa majalah yang ditujukan khusus untuk muslimah itu bagi saya yang lelaki tulen ini? Ehem. Jadi begini. Saya tidak malu untuk mengakui bahwa saya pernah menjadi pembaca setia majalah itu, termasuk tabloid NOVA yang dulu rutin dibeli ibu saya.

Khusus Majalah Ummi, rubrik yang paling saya tunggu itu ada dua: Permata, yang memang ditujukan buat anak-anak; dan Kolom Ayah. Kolom Ayah? Ya, benar. Walaupun saya masih SD ketika itu, tapi Kolom Ayah selalu menjadi rubrik yang saya tunggu-tunggu kehadirannya.

Dari Kolom Ayah inilah saya kemudian mengenal satu nama yang belakangan jadi cukup tenar karena pidato-pidatonya yang menyihir serta mampu membakar semangat pendengarnya. Nama itu adalah Muhammad Anis Matta. Seorang politikus muda yang saat ini diamanahi sebagai Presiden  PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaq yang terkena badai fitnah korupsi – yang kebenaran dan perkembangan kasusnya masih sama-sama kita (saya) tunggu sampai saat ini.

Awalnya saya cukup terkejut dengan proses pemilihan yang sangat singkat itu. Keterkejutan saya bersumber dari elektabilitas beliau di mata publik secara umum yang tidak terlalu menggembirakan. Kenapa bukan Hidayat Nur Wahid yang notabene lebih populer di masyarakat? Dahi masyarakat Indonesia secara umum pasti akan berkerut bila disodorkan nama Anis Matta, meski tidak berlaku bagi para aktivis gerakan Islam yang sudah mengetahui kiprah beliau selama ini. Selain itu, menarik pula untuk diketahui bersama, apakah ide-ide segar yang selama ini hinggap di setiap tulisan dan ceramahnya bisa diejawantahkan untuk menahkodai sebuah partai sebesar PKS yang ketika itu – mengambil redaksi dari beberapa media mainstream – sedang dilanda prahara besar.

Pemikiran Anis Matta, menurut saya, seperti udara. Ia cerkas bergerak dan meliuk kesana dan kemari. Orang yang terbiasa berpikir linear tentu akan cukup sulit untuk mengikuti gaya berpikirnya. Tak jarang statemennya berbuah kontroversi bagi banyak kalangan, termasuk di internal Partai Keadilan Sejahtera, yang kita tahu berbasis kader-kader militan dan terpelajar. Referensinya sungguh kaya dan sumber bacaannya sangat mencengangkan. Belakangan dari sebuah berita diketahui bahwa Anis Matta merupakan pelahap buku kelas kakap. Bil khusus buku-buku sejarah dan biografi tokoh-tokoh dunia. Itulah sebabnya pidato-pidato dan tulisan beliau sangat renyah dibaca dan memiliki jangkauan audiens yang sangat luas. Di samping itu, Anis juga merupakan pencinta sastra. Tak heran bila untaian kata-katanya yang membara itu terkadang beraroma romantis, kadang melankolis.

Kembali ke Majalah Ummi.

Saya termasuk anak ingusan yang cukup beruntung karena dipertemukan dengan tulisan-tulisan beliau tatkala membidani Kolom Ayah di Majalah Ummi ketika itu. Tulisan-tulisan yang sedianya ditujukan untuk orang-orang yang berumur jauh di atas saya itu seperti menyihir akal bocah ingusan seperti saya. Darinya saya mengenal puisi-puisi indah karangan Iqbal dan Sapardi Djoko Damono yang kerap diselipkan dalam setiap tulisannya. Dan karenanya pula saya jadi jatuh cinta dengan dunia seni dan sastra.  Sejak saat itu, saya telah memutuskan diri untuk menjadi penggemar tulisan-tulisannya.

Waktu berlalu beberapa tahun. Saya pun dipertemukan kembali dengan tulisan Anis Matta. Kali ini bukan lagi di Majalah Ummi, tapi di Majalah Tarbawi yang saya temukan di Mushola SMUN 90 ketika itu. Serial Kepahlawanan, begitu judul rubrik terbarunya. Di tahun-tahun itu pula saya bersinggungan dengan tulisan beliau lainnya di Majalah Saksi dan Suara Hidayatullah. Tapi berhubung saya tidak terlalu cerdas untuk melahap tulisan-tulisan bertema politik yang berat, saya memutuskan untuk membaca rubrik Serial Kepahlawanan dan rubrik Assasiyat yang diasuh oleh Almarhum Rahmat Abdullah di Majalah Tarbawi kala itu. Dan sejak itu pula saya mengumpulkan majalah-majalah Tarbawi yang kerap dibagikan gratis setiap ada perayaan hari-hari besar Islam di sekolah.

Ketika Serial Kepahlawanan di Majalah Tarbawi selesai, dan digantikan dengan Serial Cinta, saya memiliki ide untuk mengumpulkan tulisan-tulisan beliau dalam satu bundel. Maka mulailah saya memfotokopinya dari setiap edisi yang saya miliki, dan yang saya pinjam dari teman, menjadi satu bundel tersendiri – bersamaan dengan bundel kolom Assasiyat-nya Almarhum Rahmat Abdullah.

Semasa kuliah, kegemaran saya akan tulisan-tulisannya yang memukau masih berlanjut. Ada banyak sekali buku-buku beliau. Di antaranya adalah:

1.    Mencari Kepahlawanan [Tarbawi Press]
2.    Serial Cinta [Tarbawi Press]
3.    Model Manusia Muslim [Asy Syaamil dan belakangan diterbitkan oleh Progressio]
4.    Setiap Saat Bersama Allah [I'tisham]
5.    Menuju Cahaya [Fitrah Rabbani]
6.    Sebelum Anda Mengambil Keputusan Besar Itu [Asy Syaamil]
7.    Delapan Mata Air Kecemerlangan [Tarbawi Press]
8.    Biar Kuncupnya Mekar Jadi Bunga [Ummi]
9.    Arsitek Peradaban [Fitrah Rabbani]
10.    Dari Gerakan Ke Negara [Fitrah Rabbani]
11.    Demi Hidup Lebih Baik [Cakrawala Publishing]
12.    Dan masih banyak lagi

Uniknya, Anis Matta pernah berkata dalam sebuah wawancara bahwa salah satu impiannya yang sulit untuk diwujudkan karena kesibukannya adalah menulis sebuah buku. Lalu, buku-buku di atas itu berasal dari mana? Buku-buku itu ternyata berasal dari tulisan-tulisan dan ceramah beliau yang tersebar di beberapa majalah dan kaset yang akhirnya disatukan dan dibukukan.

Di masa-masa itu, saya juga berinteraksi dengan ceramah-ceramah beliau yang tersebar di dunia maya yang jumlahnya cukup banyak dan temanya yang beragam. Beberapa ceramah yang kerap saya dengar secara berulang adalah Membangun Mahligai Pernikahan, Manajemen Waktu, Penyerbuan Pasukan Gajah (tafsir tematik dari surat Al Fiil), dan masih banyak lagi.

Sampai hari ini, saya masih sering membaca kembali tulisan-tulisan serta mendengarkan ceramah-ceramah lawasnya. Seiring perkembangan dunia politik tanah air, saya pun tak lupa pula mengumpulkan beberapa video orasi-orasi beliau yang menyihir itu. Mulai dari orasi politik paska pengangkatan dirinya sebagai Presiden PKS, sampai yang terakhir ketika beliau berbicara tentang cinta dan harmoni di Jawa Tengah.

Saya selalu merasa ada banyak hal baru yang bisa diambil dari setiap orasinya yang memesona, meski semangat dan luapan cintanya tetap sama dengan takaran yang makin lama makin menguat. Tulisan ini bukan untuk memuji secara membabi-buta akan sosok Anis Matta. Bagaimanapun, ia tetaplah seorang tokoh yang punya kekurangan sebagai manusia biasa. Ada yang menyebutnya sebagai seorang yang hedonis karena gaya hidupnya yang jauh dari kata sederhana, dan sebutan minor lainnya. Namun saya bergeming dengan ungkapan-ungkapan minor itu. Bagaimanapun, beliau adalah salah satu aset berharga, dari sekian banyak aset, yang dimiliki bangsa ini untuk bisa keluar dari krisis yang tengah melandanya. Saya rasa, ini saat yang tepat untuk membuktikan teori dan ide beliau di buku-buku serta ceramah dan kajian yang pernah dibuatnya ke dalam ranah amal nyata.

Apa yang sedang dilakukan oleh Anis Matta saat ini: menyelamatkan bahtera partai dari serangan badai politik dan membalikkan prediksi para pengamat politik yang mengatakan bahwa PKS sudah habis serta ditinggalkan kader dan konstituennya, kemudian membersamai rentetan pilkada di negeri ini yang datang silih berganti dengan orasi-orasinya yang memukau dan menyihir para pendengarnya, serta marathon persiapan PKS dalam berjuang di kancah jihad politik berjudul Pemilu 2014, seakan hendak menahbiskan dirinya sebagai sosok "pahlawan yang dirindu" yang pernah ditulisnya dalam buku Mencari Pahlawan Indonesia, utamanya bagi para pendukung dan kader PKS, serta masyarakat yang mulai memperhatikan segenap gerak-geriknya. Saya termasuk salah satu anak bangsa ini yang hendak menitipkan secuil harapan akan perbaikan bangsa ini di atas pundaknya. Bisa jadi ini sesuatu yang naif, bisa jadi saya terlalu berlebihan. Bisa jadi.

Sebagai penutup, saya ingin mengutip sepotong tulisannya yang saya ambil dari buku Mencari Pahlawan Indonesia:

"Kaulah pahlawan yang kurindu itu. Dan beratus jiwa di negeri sarat nestapa ini. Atau jika tidak, biarlah kepada diriku saja aku berkata : "Jadilah pahlawan itu". 


[wahidnugroho.com]


:: PKS PIYUNGAN | BLOG PARTAI KEADILAN SEJAHTERA :: 
Klik Download App BB | Klik Download App Android
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Abi Tsaqif | PKS ARJASARI
Copyright © 2011. dpcpksarjasari - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Abi Tsaqif
Proudly powered by Blogger